Marwah Hanurti, 17 Maret dalam aksara (17th)*
Semburan senja memantulkan bayangan gadis dengan sorban yang melingkar dipinggangnya
Berjalan di atas aspal panas dengan lunglai seperti tanpa semangat hidup
Cahaya senja yang menerpa wajahnya meluluh lantahkan seluruh kebahagiaan dipelupuk matanya
Seperti tak pernah merasakan kepedihan
Ia terus berjalan hingga cahaya senja redup lalu mati ditelan hausnya kehidupan jalang aspal panas
Tak peduli malam yang datang dengan pekatnya
Ia terus berjalan menghilangkan beban dipelupuk matanya
Beban yang datang bersama kebahagiaan
Tapi tahukah? Dia mungkin gadis terkuat yang pernah bersemayam di semesta tak ber - Tuhan
Sekelebat kepedihan menghujani hatinya bak hujan asam yang mampu melelehkan besi dan baja
Hati yang terlalu luas mengikhlaskan
Hati yang usianya kini menjejak 17
Hati yang memeluk erat seluruh rasa sakit
Tapi malam yang semakin pekat dan semakin pekat membuatnya luluh dan jatuh tertidur berselimut sorban yang direkatkan dipinggangnya.
Kendari, Sulawesi Tenggara
* Marwah Hanurti, Remaja tangguh yang lahir pada 17 Maret 1999 adalah sahabat, teman, saudara. Tulisan ini 100% terinspirasi dari sosoknya.
Ciyeee yang punya sahabat. Saya doakan yang terbaik untuk kalian. Semoga langgeng sampe nenek-nenek ^^
BalasHapus