Kamis, 31 Desember 2015

Berbicara tentang 2015

Kenapa kita perlu melihat ke bawah?
Kenapa kita perlu bangkit dari keterpurukan? Dan
Kenapa pula kita perlu melihat ke belakang?

Tiga pertanyaan yang mewakili jutaan bahkan milyaran pertanyaan yang ada di benak setiap yang berakal.

Pertanyaan pertama :
Kenapa kita perlu melihat ke bawah?
Agar kita menjadi pribadi yang lebih bersyukur

Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 6490), Muslim (no. 2963), at-Tirmidzi (no. 2513), dan Ibnu Majah (no. 4142), dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu :

Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.

Berbicara tentang 2015, sudah pasti banyak hal yang perlu kita syukuri, kenapa? Karena sampai saat ini Allah masih menyertai kita dalam setiap situasi yang terjadi di negeri kita. Meskipun segala macam kabar yang kurang baik sempat menghinggapi bangsa ini, Allah selalu punya cara untuk menenangkan hati kita. Salah satunya adalah kabar tentang gerakan radikal ISIS yang masuk ke Indonesia, krisis moneter, masalah perpanjangan kontrak PT. Feeport dengan penguasa negeri ini, dan sebagainya menjadi cambukan keras kepada kita agar senantiasa mensyukuri nikmat Tuhan.

Pertanyaan kedua :
Kenapa kita perlu bangkit dari keterpurukan?
Agar kita masuk dalam golongan orang - rang yang beriman dan terhindar dari golongan orang - orang yang rugi.

Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ali Imran : 139

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang- orang yang paling tinggi
(derajatnya), jika kamu orang- orang yang beriman.

Berbicara tentang 2015, banyak hal yang membuat kita harus bangkit dari keterpurukan di tahun sebelumnya, 2014. Sebagai contoh terpilihnya presiden RI ke tujuh bapak Jokowi yang masih menjadi kontroversi hingga saat ini, membuat sebagian besar pendukung Prabowo kala itu berputus asa bahkan ada sebagian yang marah dengan alasan ada permainan politik di balik terpilihnya presiden Jokowi. Selain itu, naik turunnya harga barang di pasar Indonesia dan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di tahun 2015 menyisakan duka mendalam bagi masyarakat terlebih bagi pedagang dan ibu rumah tangga.

Dan pertanyaan terakhir :
Kenapa pula kita harus melihat ke belakang?
Agar kita menjadi pribadi yang terus menerus belajar dari apa yang telah terjadi

Bukankah Allah telah berfirman dalam Q.S. Hud : 120

Dan semua kisah rasul-rasul, kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu(segala) kebenaran, nasihat (pelajaran) dan peringatan bagi orang yang beriman.

Berbicara tentang 2015, tentu banyak hal yang dapat kita jadikan pelajaran di dalamnya. Salah satu contohnya adalah kisah tragis pembunuhan gadis kecil berusia 8 tahun asal Bali, Angeline yang membuat geger seluruh Indonesia dan membuat teriris hati para pemerhati anak dan perempuan di Indonesia bahkan kasus ini sampai terdengar di negeri Kangguru. pasalnya, mayat gadis ini berhasil ditemukan oleh aparat kepolisian di belakang rumah orang tua angkatnya. Selain itu kasus  prostitusi di kalangan artis dan perdagangan manusia, sampai pada kasus banyaknya remaja yang kehilangan keperawanan yang sedang marak terjadi di 2015 berhasil mengetuk pintu hati kita semua bahwa Indonesia benar - benar dilanda dekadensi moral yang luar biasa. Perdagangan manusia yang marak terjadi di 2015 menyiratkan kepada kita semua bahwa bukan hanya uang negara yang di korupsi tetapi juga harkat dan martabat bangsa. Sungguh miris ketika mengetahui banyaknya remaja Indonesia yang kehilangan keperawanan padahal jika mereka mau berfikir lebih bijak, kita tidak hanya akan menjadi beban bagi negara di kemudian hari. Mau di apakan masa depan Indonesia jika generasi mudanya seperti ini?

Banyak suka duka yang di alami bangsa ini sepanjang 2015. Sebagai warga negara yang baik dan khalifah di muka bumi, sudah sepantasnya kita mengukir hal - hal yang baik bagi bangsa di tahun 2016 dan selalu Memperbaiki diri dan membuang seluruh komponen yang tidak baik demi masa depan Indonesia yang lebih baik dan lebih baik lagi.

Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan
kaum yang kafir". (Q.S Yusuf: 87)

Maha benar Allah dengan segala firmannya

Selamat menyongsong masa depan yang lebih baik.

Kendari, Sulawesi Tenggara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar