Selasa, 08 Desember 2015

Bangga Indonesiaku : Pelajar Indonesia dalam lingkaran sistem pendidikan

12 tahun menempuh pendidikan, setelah lulus yang diingat materi SD dan sedikit materi SMP, materi SMA juga cuma ingat pra-ulangan, pasca ulangan lupa semua. Pas masuk kuliah, bingung mau memilih jurusan apa.

Ada yang bingung karena merasa banyak yang sudah dikuasai di SMA
Ada juga yang bingung karena nilainya standard semua
Ada juga yang bingung karena merasa kurang disemua pelajaran.

Karena, selama 12 tahun itu siswa dipaksa mempelajari sesuatu secara general, tidak difokuskan pada satu bidang. Bahkan sekarang, anak MIPA malah belajar 2 mata pelajaran IPS, begitu sebaliknya.

Jadi ya jangan kaget, kalo banyak siswa yang mencontek waktu ulangan. Selain Karena mereka terdesak oleh tuntutan nilai yang harus bagus walaupun bukan bidang yang disukainya, kenyataan pahit juga harus pelajar telan mentah - mentah adalah nilai dan peringkat lebih dihargai masyarakat daripada kejujuran.

Jadi ya wajarlah, banyak mahasiswa yang salah jurusan dan malah stres karena tidak sesuai minatnya. Karena prinsipnya "jurusan gapenting, banyak yang kerja ga sesuai gelarnya."

Jadi ya jangan kaget, kalo SDM kita ini kurang berkualitas. Banyak yang melanggar peraturan, pemikiran yang belum maju, bahkan ada juga yang skeptis.

Karena mereka terbiasa untuk belajar, belajar, dan  belajar untuk nilai akademik mereka, yang penting IPK tinggi, nanti gampang cari kerja. Hal itu berlanjut sampai mereka tidak peduli sekitar, dan mementingkan kemajuan diri sendiri.

Makanya wajar kalo banyak koruptor di negeri ini, karena sistem yang membuat keadaan ini terjadi.

Solusinya?
Sistem pendidikan sudah dirancang sedemikian rupa oleh pakar dan ahlinya. Bahkan di negara Finlandia pun demikian, kurikulum dan sistem pendidikan disana dibuat oleh ahlinya. Tapi kenapa sistemnya berbeda?

30 tahun kedepan tergantung dengan sistem pendidikan saat ini. Jika hal ini tidak dirubah, ya makin banyak manusia apatis, egois, dan serakah.

Dan apa yang harus diubah? Sistem pendidikan kita, dan tidak berdasarkan teori saja tapi juga melihat bagaimana prakteknya, dampaknya.

Sayangnya, beberapa dari mereka yang ada dikursi pemerintahan adalah mereka yang mengalami keadaan diatas. Sehingga wajarlah sistem pendidikan kita masih ada yang salah karena kepentingan politik dan kelompok mereka sendiri. Sehingga generasi penerus jadi korbannya, dan 30 tahun kedepan pun bisa ditebak bagaimana jadinya.

12 tahun bahkan tidak akan berarti banyak dan bahkan kita menjadi orang - orang yang rugi. Bukan hanya rugi waktu, negara juga rugi secara materil pasalnya, pemerintah habis - habisan untuk mengeluarkan anggaran guna melaksanakan ujian yang ada. Baik itu ujian sekolah, ujian semester, sampai pada ujian nasional yang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Bukankah Allah sudah memperingatkan kita dalam Q.S. Al - Asrh : 1-3 yang artinya
"Demi masa,
Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian,
Kecuali orang - orang yang beriman dan beramal soleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran"

Tidakkah kita banyak belajar dari peringatan ini? Surah ini merupakan cambukan keras kepada kita agar kita senantiasa menghargai waktu, tidak membuang - buang waktu, tidak mengerjakan pekerjaan yang sia - sia, dan menghargai apa yang sudah ada.

Belum lagi untuk mencetak buku - buku teks pelajaran yang jumlahnya tidak sedikit, Semua itu menjadi sia - sia sebab banyak sekali pelajar yang tidak berhasil di sekolah atau dengan kata lain tidak menghasilkan SDM yang berkualitas. Belum lagi maraknya budaya barat yang masuk ke Indonesia benar - benar memudarkan semangat nasionalisme dan merusak budaya lokal semakin memperparah kondisi sistem pendidikan.

Terus kita harus gimana?
Mari kita mulai dari kita, dengan mengikuti sistem yang ada dan berpegang pada keinginan untuk merubah sistem pendidikan di tahun kita nanti. Dan sudah sewajibnya kita mengikuti apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An - Nisa : 59
"Hai orang - orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul (Nya) dan ulil amri diantaramu"

Dan sebagai generasi cerdas, bebas korupsi sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memperbaiki sistem yang ada dan memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan pemerintah. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah nasib mereka sendiri" (Q.S. Ar - ra'd : 11)

Maha benar Allah dengan segala firmannya.

Anti Corruption Day
Jujur itu hebat

Rumah bertembok putih
kendari, Desember 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar