Sabtu, 02 Januari 2016

What's on 2015?

Terimakasih untuk Tuhan yang masih memberi saya kesempatan untuk bisa bernafas dan bersemayam di muka bumi.

Selamat tinggal tahun yang luar biasa. Ya, 2015 adalah tahun yang luar biasa bagi sebagian besar orang di dunia termasuk saya. Bagi saya 2015 adalah tahun keberuntungan, beruntung bisa merasakan air mata entah itu air mata kebahagiaan ataupun air mata keterpurukan, beruntung bisa bertemu dengan banyak sekali orang - orang hebat yang tidak hanya memberi motivasi, tetapi juga menjadi teman, kakak, bahkan sahabat, beruntung bisa jadi traveler dadakan yang melalang buana ke kampung orang tanpa membawa uang sepeser pun dan hanya mengandalkan rezeki dari Tuhan, beruntung bisa mengecap rasanya menjadi dramawan amatir mewakili kurang lebih 10.000 pelajar yang tersebar di seluruh pelosok Provinsi Sulawesi Tenggara, beruntung bisa menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang "Famous" dan berpengaruh di sekolah, beruntung bisa mendapat berbagai penghargaan di bidang seni, dan beruntung bisa menjadi perempuan seutuhnya.
Selain tahun keberuntungan, 2015 juga bagi saya adalah tahun pembelajaran, belajar jadi senior yang baik, belajar jadi muslimah yang Inshaa Allah bisa jadi muslimah paten dunia akhirat, belajar jadi psikolog dadakan yang bukan hanya memberi solusi tetapi juga memberi dukungan, belajar jadi manusia yang semanusianya manusia, belajar jadi warga negara yang baik, belajar jadi anak yang baik bagi ibu bapaknya, belajar jadi penulis yang naik pangkat, belajar jadi wartawan dadakan, belajar jadi bendahara amatir, belajar jadi pelajar yang sedikit malas, belajar jadi model dadakan, dan pada akhirnya saya belajar menjadi hamba Tuhan yang benar - benar menghambakan diri kepada yang berhak di sembah.

Merasakan air mata ;
Air mata keterpurukan, kenapa? karena di 2015 saya untuk pertama kalinya merasakan galau yang luar biasa menekan dan meninggalkan bekas luka yang cukup dalam di hati saya. Kehilangan senior - senior saya ketika ramah tamah pelulusan dan di saat yang bersamaan saya juga kehilangan sebagian kepingan hati saya yang 4 tahun lamanya mekar dan pada akhirnya harus membuatnya layu dalam lingkaran keterpurukan.

Air mata kebahagiaan?
2015 memang penuh kejutan. Disaat yang bersamaan saya juga merasakan air mata kebahagiaan, pasalnya untuk pertama kali saya mendapat panggilan "Kak" yang merupakan tembok besar pembatas antara senior dengan juniornya. Menjadi panitia masa orientasi siswa yang katanya ter "kejam". 


Alumni Bengkel Sastra 2015


 Bertemu orang - orang hebat?
Ya Sulawesi tenggara ternyata menyimpan jutaan misteri di balik kegiatan pertambangannya yang terkenal menyisakan decak kagum bagi yang mengetahuinya. Dan untuk pertama kalinya saya mengetahui bahwa banyak sekali manusia - manusia hebat yang sudah terkenal hingga ke pelosok negeri asal Sulawesi Tenggara. Salah satunya adalah saya berhasil bertemu seorang dramawan profesional, penulis, sutradara terbaik dari bumi anoa. Sayapun tidak hanya sekali bertemu tetapi kami bertemu kurang lebih tiga bulan lamanya karena dia adalah mentor saya yang membuat saya mendapat penghargaan sebagai dramawan amatir di Sulawesi Tenggara. Saya juga bertemu dan bahkan kami sering berkomunikasi hingga sekarang, seorang mahasiswa sukses dengan sejuta daya tariknya yang membuat saya berdecak kagum atas segudang prestasi yang ia dapatkan. Dia adalah pengurus pelajar nahdatul ulama provinsi Sulawesi Tenggara, penulis, pengurus ikatan himpunan mahasiswa matematika (IKAHIMATIKA) wilayah VI, dan duta bahasa provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2011. Saya juga pernah bersua dengan ketua - ketua forum komunitas sastra se- Sulawesi Tenggara. KASUBAG Kurikulum dan kemadrasahan kementerian agama Sulawesi Tenggara yang selalu memiliki jawaban atas keresahan hati saya sebagai pelajar. Kepala kantor wilayah kementerian agama Sulawesi tenggara yang sangking akrabnya saya sudah di anggap anak sendiri oleh beliau. Kepala sekolah saya yang banyak menginspirasi sejak wawancara yang berdurasi hampir dua jam. Dan banyak lagi orang - orang hebat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.



kawasan Palagimata / kantor walikota BauBau

Traveler dadakan?
Awalnya saya hanya menjadi 1 dari 5 orang yang mendapat tugas langsung dari kepal Madrasah untuk melakukan study banding mengenai usaha kesehatan sekolah (UKS) di kota yang berselogan "BauBau kota semerbak" didampingi oleh 7 orang guru maka berangkatlah kami ke tanah wolio. Berangkat ke sana saya benar - benar tidak membawa uang sepeserpun tetapi rezeki Tuhan selalu menyertai orang - orang yang sabar. 


                                 Kawasan perumahan "Banua Tada" Benteng Keraton Buton 
 
Setibanya kami di sana, kami menginap di hotel yang bisa dibilang sudah lebih dari cukup dan lokasinya tepat menghadap pantai kamali. Makan? Geratis! Geratis sodara - sodara! Ternyata konsumsi kami di bayar negara, Alhamdulillah. Selanjutnya kami berkunjung ke sekolah - sekolah yang luar biasa. 


                                                   "Jangkar" Benteng Keraton Buton

Di sana kami disambut oleh tari - tarian dan kamipun berasa sebagai tamu penting negara. Petualangan berkeliling kota BauBau serasa jadi bolang (Bocah Hilang) pun dimulai. Mulai dari menjejakkan kaki di keraton butan yang menjadi objek wisata sekaligus ikon kota BauBau, kawasan para pejalan kaki dan pencinta sepeda "KotaMara Green City", memasuki kawasan perumahan Banua Tada (rumah tradisional masyarakat buton) mengecap rasanya menjadi gadis muna alias kalambe wuna


                                                                  KotaMara Green City

wisata kuliner makanan khas buton ikan lure asap dan kasuami dan terakhir plesir mencari jejak misteri ekor naga yang kepalanya ada di pantai kamali dan ternyata ekornya ada di kantor walikota, after that pulang ke kendari membawa pengalaman yang akan di bagi kepada kawan - kawan dan pastinya membawa pulang ilmu yang Inshaa Allah bermanfaat bagi bangsa dan negara.


Menjadi perempuan dan muslimah seutuhnya?
Untuk pertama kalinya saya benar - benar menutup aurat seutuhnya terjadi di 2015. Saya mulai menutup aurat ketika di dalam rumah terjadi di 2015. Banyak hidayah yang saya dapatkan berkat masuknya saya ke Ma'had ilmi (Asrama). Di sana saya mendapat ilmu bagaimana caranya menjadi muslimah dan menjadi perempuan yang seperempuannya perempuan. Tiga bulan saya bertahan di sana sudah cukup membentuk karakter saya menjadi perempuan yang lebih baik. Bahkan di sana saya juga di ajarkan bagaimana menjadi istri dan ibu yang baik di masa depan.


Famous, berpengaruh, dan jadi senior yang baik di sekolah?
Pelantikan pengurus osis periode 2015/2016, jadi panitia masa orientasi siswa, dan jadi panitia latihan kepemimpinan siswa yang keduanya membuat saya mendapat predikat senior ter "kejam" cukuplah membuat saya famous dan berpengaruh di sekolah. Menjadi master of ceremony (MC) jika ada acara penting di sekolah maupun di kantor wilayah kementerian agama Sulawesi Tenggara, seluruhnya terjadi di 2015.


Hamba Allah?
2015 membawa banyak hidayah di hidup saya, menghambakan diri sepenuhnya kepada yang berhak disembah adalah hidayah luar biasa yang saya rasakan di 2015.
Finally apa yang kita semua alami di 2015 pada hakikatnya hanya akan menjadi sejarah yang kelak akan kita ceritakan kepada anak cucu kita di masa depan, begitu pula 2016 dan tahun - tahun yang akan datang selama kita masih di beri kesempatan oleh Tuhan untuk hidup dan bernafas secara geratis. 

Selamat datang tahun baru tahun yang semoga pengalaman hidup bertambah bertambah dan terus bertambah dan pasti akan banyak lagi kejutan - kejutan kecil yang Tuhan berikan kepada kita.




Tanah Wolio, Bumi Anoa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar