Kamis, 31 Desember 2015

Berbicara tentang 2015

Kenapa kita perlu melihat ke bawah?
Kenapa kita perlu bangkit dari keterpurukan? Dan
Kenapa pula kita perlu melihat ke belakang?

Tiga pertanyaan yang mewakili jutaan bahkan milyaran pertanyaan yang ada di benak setiap yang berakal.

Pertanyaan pertama :
Kenapa kita perlu melihat ke bawah?
Agar kita menjadi pribadi yang lebih bersyukur

Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 6490), Muslim (no. 2963), at-Tirmidzi (no. 2513), dan Ibnu Majah (no. 4142), dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu :

Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.

Berbicara tentang 2015, sudah pasti banyak hal yang perlu kita syukuri, kenapa? Karena sampai saat ini Allah masih menyertai kita dalam setiap situasi yang terjadi di negeri kita. Meskipun segala macam kabar yang kurang baik sempat menghinggapi bangsa ini, Allah selalu punya cara untuk menenangkan hati kita. Salah satunya adalah kabar tentang gerakan radikal ISIS yang masuk ke Indonesia, krisis moneter, masalah perpanjangan kontrak PT. Feeport dengan penguasa negeri ini, dan sebagainya menjadi cambukan keras kepada kita agar senantiasa mensyukuri nikmat Tuhan.

Pertanyaan kedua :
Kenapa kita perlu bangkit dari keterpurukan?
Agar kita masuk dalam golongan orang - rang yang beriman dan terhindar dari golongan orang - orang yang rugi.

Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ali Imran : 139

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang- orang yang paling tinggi
(derajatnya), jika kamu orang- orang yang beriman.

Berbicara tentang 2015, banyak hal yang membuat kita harus bangkit dari keterpurukan di tahun sebelumnya, 2014. Sebagai contoh terpilihnya presiden RI ke tujuh bapak Jokowi yang masih menjadi kontroversi hingga saat ini, membuat sebagian besar pendukung Prabowo kala itu berputus asa bahkan ada sebagian yang marah dengan alasan ada permainan politik di balik terpilihnya presiden Jokowi. Selain itu, naik turunnya harga barang di pasar Indonesia dan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di tahun 2015 menyisakan duka mendalam bagi masyarakat terlebih bagi pedagang dan ibu rumah tangga.

Dan pertanyaan terakhir :
Kenapa pula kita harus melihat ke belakang?
Agar kita menjadi pribadi yang terus menerus belajar dari apa yang telah terjadi

Bukankah Allah telah berfirman dalam Q.S. Hud : 120

Dan semua kisah rasul-rasul, kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu(segala) kebenaran, nasihat (pelajaran) dan peringatan bagi orang yang beriman.

Berbicara tentang 2015, tentu banyak hal yang dapat kita jadikan pelajaran di dalamnya. Salah satu contohnya adalah kisah tragis pembunuhan gadis kecil berusia 8 tahun asal Bali, Angeline yang membuat geger seluruh Indonesia dan membuat teriris hati para pemerhati anak dan perempuan di Indonesia bahkan kasus ini sampai terdengar di negeri Kangguru. pasalnya, mayat gadis ini berhasil ditemukan oleh aparat kepolisian di belakang rumah orang tua angkatnya. Selain itu kasus  prostitusi di kalangan artis dan perdagangan manusia, sampai pada kasus banyaknya remaja yang kehilangan keperawanan yang sedang marak terjadi di 2015 berhasil mengetuk pintu hati kita semua bahwa Indonesia benar - benar dilanda dekadensi moral yang luar biasa. Perdagangan manusia yang marak terjadi di 2015 menyiratkan kepada kita semua bahwa bukan hanya uang negara yang di korupsi tetapi juga harkat dan martabat bangsa. Sungguh miris ketika mengetahui banyaknya remaja Indonesia yang kehilangan keperawanan padahal jika mereka mau berfikir lebih bijak, kita tidak hanya akan menjadi beban bagi negara di kemudian hari. Mau di apakan masa depan Indonesia jika generasi mudanya seperti ini?

Banyak suka duka yang di alami bangsa ini sepanjang 2015. Sebagai warga negara yang baik dan khalifah di muka bumi, sudah sepantasnya kita mengukir hal - hal yang baik bagi bangsa di tahun 2016 dan selalu Memperbaiki diri dan membuang seluruh komponen yang tidak baik demi masa depan Indonesia yang lebih baik dan lebih baik lagi.

Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan
kaum yang kafir". (Q.S Yusuf: 87)

Maha benar Allah dengan segala firmannya

Selamat menyongsong masa depan yang lebih baik.

Kendari, Sulawesi Tenggara

Masih terlintaskah di benakmu?

Masih terlintaskah di benakmu?
Saat pertama kali kita bersua?
Masih terlintaskah di benakmu?
Saat mata kita menatap bangunan yang sama?

Masih terlintaskah di benakmu?
Saat kaki kita menginjak lantai yang sama?
Masih terlintaskah di benakmu?
Saat tangan kita menorehkan paraf cantik di atas kertas putih yang sama bertuliskan nama dan asal kita yang berbeda?

Masih terlintaskah di benakmu?
Saat tubuh kita terkulai anggun di atas karpet biru yang sama?
Masih terlintaskah di benakmu?
Saat mulut kita merasakan santapan yang sama?

Masih terlintaskah di benakmu?
Saat pertama kalinya kau sebut namaku?
Masih terlintaskah di benakmu?
Saat pertama kali kau menyentuh jari jemariku?

Aku bahkan tak sanggup
Tak sanggup melenyapkan seluruhnya
Aku bahkan tak sanggup
Tak sanggup membunuh seluruhnya

Kenapa?
Karena saat itulah
Aku untuk pertama kalinya
bersua denganmu

Bukankah setiap yang awal selalu istimewa?
Bukankah setiap yang awal adalah harapan
Bukankah setiap yang awal tak jarang menjadi yang akhir?

Oh aku salah
Itu memang awal tapi
Itu bukan yang akhir

Masih terlintaskah di benakmu?
Saat kedua kali kita bersua?
Masih terlintaskah di benakmu?
Saat mata kita menatap bangunan yang sama?

Masih terlintaskah di benakmu?
Saat kaki kita menginjak lantai yang sama?
Masih terlintaskah di benakmu?
Saat kedua kalinya kau sebut namaku?

Masih terlintaskah di benakmu?
Saat kedua kalinya kau menyentuh jari jemariku?
Aku bahkan tak sanggup
Tak sanggup melenyapkan seluruhnya
Aku bahkan tak sanggup
Tak sanggup membunuh seluruhnya

Bukankah setiap yang kedua selalu istimewa?
Bukankah setiap yang kedua adalah pengganti?
Bukankah setiap yang kedua adalah yang lebih baik?

Oh aku salah
Itu memang yang kedua tapi
Itu bukan yang akhir

Bahkan jika seluruh pertemuan
Masih terekam jelas di benakmu
Masihkah kau ikhlas menyimpannya
Hingga sang pemilik ingatan memintamu melupakannya?

Saat kita bersua dari jauhpun
Masih terlintaskah di benakmu?

Catatan seorang pelajar bertubuh mungil

Kendari, Sulawesi Tenggara

Selasa, 29 Desember 2015

Sajak Cerita

Subuh, pukul 04.00

Cerita tentang gadis kecil
Yang hidup ditengah pahitnya kehidupan
Yang lahir ditengah ego dan amarah

Yang tumbuh ditengah tengah
Dosa ibu bapaknya
Ditengah kehidupan suram
Masa lalu keluarganya

Jam dinding bahkan tak mau
Jika tuhan memerintahkan
Bertukar hidup dengan gadis itu

Hingga akhirnya dia mulai mengerti
Dengan pemahaman yang berbeda
Dari pemahaman pemahaman yang ada

Pemahaman yang membawanya
Merasakan rasa yang seharusnya
Belum pantas ia rasakan

Pagi, pukul 07.00

Rasa yang sama sekali tidak
Tidak ingin ku rasakan lagi
Sejak empat tahun silam

Rasa yang sungguh
Datang tanpa aba - aba
Datang tanpa persiapan
Sejak empat tahun silam

Kini rasa itu memasuki tahun lanjutan
Tahun yang lebih banyak sakit
Lebih banyak sesak
Lebih banyak tangis
Sejak empat tahun silam

Memasuki tahun lanjutan
Yang penuh sayatan cerita
Atas rasa sakit yang menyesakkan

Seluruhnya lebih terasa saat ini
Karena rasa itu telah memasuki
Tahun terakhir, tahun perpisahan
Berpisah dan akhirnya habis. Hilang.

Siang, pukul 12.00

Cerita tentang rasa yang hilang
Yang menyesakkan
Yang meluluh lantahkan air mata
Yang membunuh seluruh kepekaan

Kini tergantikan
oleh cerita sekeping kebahagiaan kecil
Dari gadis yang bertambah
satu usianya

Kini sang gadis tumbuh
bak ilalang Yang liar
tetapi tetap pada jalur agamanya
Yang kuat bak batu karang
Di bibir pantai Batu gong

Mengecap pahitnya topeng
Panggung sandiwara
Mengecap manisnya Kata - kata puitis
Sang ahli di panggung bertirai hitam

Kini ia terlahir kembali
Dengan kesempatan baru
Dengan pemahaman hidup baru
Dengan kematangan yang baru
Dengan kebahagiaan yang baru, dan
Dengan rasa yang baru

Sore, pukul 14.00

Seperti keajaiban
Cerita tentang rasa yang baru bermunculan
Rasa yang berbeda dari rasa sebelumnya

Bertemu dan disaksikan
Penguasa dan penyair
Bersanding diatas panggung
Dan karpet biru

Bermain peran
Bermain kata
Menyantap santapan siang
Lalu bertemu tatap beberapa detik

Rasa yang baru itu
Membaca gerakan
Gadis yang duduk dengan anggunnya
Sambil tersenyum
pada setiap pasang mata

Rasa yang tak dapat ditukar
Rasa yang tak dapat ditahan
Rasa yang pada akhirnya
Bersemayam dalam dada gadis itu

Memekarkan mawar merah yang tumbuh di dadanya
Menyurutkan seluruh air matanya
Menyembuhkan seluruh luka di hatinya

Rasa yang baru itu
Mencintainya dan melumat habis
Seluruh rasa yang lalu
Dan rasa yang akan datang

Hingga akhirnya
Rasa yang baru itu
Mengakui seluruhnya
mengakui bahwa ia ingin memilikinya

Memiliki tubuhnya
Memiliki jiwanya
Memiliki raganya, dan
Memiliki segenap air matanya

Malam, Pukul 19.00

Cerita tentang siluet rasa
Rasa yang hilang
Datang
Kembali
Lalu pergi

Tanpa menetap
Tanpa bertahan
Tanpa tertanam
Pergi begitu saja

Gadis kecil itu
Kembali menangis
Bak dejavu
Ia seperti kembali ke pagi hari

Pagi yang membawanya
Pada kesedihan yang luar biasa
Pada rasa yang membuat hidupnya
Seperti mati, hambar, tanpa rasa

Seperti embun di pagi hari
Yang membawa jutaan bahkan ribuan
Janji - janji kehidupan yang layak

Rasa yang baru itu
Datang dengan sejuta daya tariknya
Menjadi penyemangat
Dengan milyaran kata rindu
Yang ia tuliskan disepucuk
pesan biru bercorak hitam dan putih

Gadis kecil itu terdiam
Menatap langit malam pergantian tahun
Lalu tertunduk

Samar - samar ia membayangkan
Wajah rasanya yang baru
Sambil berucap
Aku merindukanmu masa depanku

Aku merindukan seluruhnya
Kehidupan lama
Saat mengecap pahitnya topeng
Panggung sandiwara
Saat mengecap manisnya Kata - kata puitis sang ahli dari
panggung bertirai hitam

Gadis kecil itu sadar
Betapa banyak cerita yang ia rasakan
Betapa banyak luka yang ia tahu
Betapa banyak rasa yang sempat hadir
Betapa banyak air mata yang tumpah

Tubuh kecilnya sudah tak sanggup
Ia hanya bisa mengharap tuhan
Ia hanya bisa terbangun dimalam hari
Bertemu tuhan sang pemilik rasa
Seutuhnya

Bertemu tuhan di lima waktunya
Hanya untuk mengadu
Hingga akhirnya ia berhijrah
Menjadi gadis tanggung
Dengan milyaran daya tariknya

Dan di akhir cerita hidupnya
Ia bersumpah demi nama tuhan
Akan memperbaiki diri
Demi bisa menatap
Mata bening rasanya yang baru


Road to new years 2016
Kendari, Sulawesi Tenggara

Sabtu, 26 Desember 2015

Menelaah pesona kehidupan jin dan manusia

Fenomena klasik yang terjadi di masyarakat saat ini adalah "kesurupan" sebagaimana tak jarang beberapa media massa di negeri kita menyiarkan berita kesurupan atau kemasukan setan. Bahkan salah satu penyebab Indonesia tidak menjadi negara maju sejak diproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah karena kepercayan animisme yang berkembang di Indonesia. Bahkan para Wali Songo pahlawan penyebar Islam di tanah Jawa memadukan paham animisme dan ajaran Islam dengan niat agar mudah diterima di kalangan masyarakat kala itu. Lantas, mengapa kesurupan atau kemasukan setan sering terjadi di negeri kita?

Ditinjau dari segi kebudayaan, Indonesia terdiri atas berbagai macam keanekaragaman budaya yang mana tidak sedikit bahkan hampir seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia telah bercampur baur dengan paham animisme. Jika kita menelaah lebih dalam, lahirnya negara Indonesia dilatar belakangi oleh kepercayaan - kepercayaan animisme dari nenek moyang kita terdahulu yang masih melekat hingga sekarang meski saat ini kita berada di era modern. Sedikit contoh tradisi aluk todolo masyarakat suku Toraja di kabupaten Mamasa atau Tradisi dan ritual mayat berjalan yang melibatkan jin dalam ritual tersebut.

Ilmu psikologi juga memberikan penjelasan tentang kesurupan :

1) Keadaan disosiasi, saat seseorang seakan terpisah dari dirinya;

2) Hysteria , saat seseorang tidak dapat mengendalikan dirinya, Sebagaimana dikisah dalam sebuah hadist

Seorang wanita mendatangi Nabi dan ia berkata: “Sesungguhnya aku sering pingsan dan auratku terbuka, maka tolong berdo’a pada Allah untukku! Jawab Nabi : jika kamu bersabar maka bagimu adalah surga, namun jika engkau tetap berkehendak untuk dido’akan, aku akan berdo’a pada Allah agar menyembuhkanmu. Jawab wanita tersebut: aku memilih sabar. Namun tolong berdo’a pada Allah agar auratku tidak terbuka. Maka Nabi berdo’a untuknya"

3) Split personality , saat pada diri seseorang tampil beragam perilaku yang dimunculkan oleh “pribadi” yang berbeda. Penjelasan ini seringkali mengalami benturan dengan kenyataan-kenyataan budaya.

Firman Allah dalam Q.S. Adz - zariyat : 56

Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia selain untuk beribadah kepadaku

Sebagaimana firman Allah tersebut dapat kita ketahui bahwa Allah S.W.T. tidak hanya menciptakan manusia sebagai mahluk tetapi juga jin. Dan dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa jin dan manusia memiliki tugas yang sama yakni untuk beribadah kepada Allah. Selain beribadah jin dan manusia juga memiliki kesamaan lain seperti memiliki kebutuhan biologis yakni : makan, memiliki tempat tinggal, berbicara, dan memiliki keturunan sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ubai bin Ka’abt

Dari Ubay bin Ka’abt menceritakan bahwa ia mempunyai sebaskom kurma namun selalu berkurang. Pada suatu malam ia mencoba menjaganya tiba-tiba muncul seekor binatang sebesar anak remaja. Maka ia memberi salam kepadanya, lalu binatang tersebut menjawab salamnya. Ubay bertanya: siapa kamu? Jin atau manusia? Jawabnya: bukan manusia akan tetapi Jin. Ubay berkata: coba perlihatkan tanganmu kepadaku! Maka ia memperlihatkan tangannya kepada Ubay, tangan mirip tangan anjing dan berbulu mirip bulu anjung pula. Ubay berkata lagi: seperti inikah bentuk ciptaan jin? Jawabnya: sesunggunya para jin tahu bahwa di tengah-tengah mereka ada yang lebih mengerikan dari pada aku. Ubay bertanya: kenapa kamu datang kesini? Jawabnya: kami mendengar bahwa kamu orang yang suka bersedekah, kami kesini karena ingin mendapat bagian dari makananmu. Ubay bertanya: apa yang dapat menjaga kami dari gangguan kalian? Jawabnya: ayat yang terdapat dalam surat Al Baqorah (ayat Kursi). Barangsiapa yang membacanya di sore hari maka ia terjaga dari kami sampai pagi hari. Barangsiapa yang membacanya di pagi hari maka ia terjaga dari kami sampai sore hari. Besok paginya Ubay mendatangi Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam dan menceritakan perihal tersebut kepadanya. Jawab Rasulullah : Sikeji itu telah jujur

Dari hadist diatas dapat pula kita ketahui bahwa jin dapat berinteraksi dengan manusia. Selain kesamaan tersebut jin dan manusia juga memiliki kesaamaan lain yaitu terdiri atas golongan yang beriman dan kafir sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al - Jin : 14

Dan di antara kami ada yang islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus

Lalu, bisakah jin masuk ke dalam tubuh manusia?

Sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam

“Sesungguhnya setan itu berjalan dalam tubuh manusia  seperti mengalirnya darah"

Dan perkataan Imam Ibnu Baththoh dalam kitab monumental beliau“Al Ibaanah”:

Bab yang kelima belas; Bab beriman bahwasesungguhnya setan itu diciptakan untuk mempengaruhi anak Adam, ia berjalan dalam tubuh mereka sepanjang aliran darah, kecuali orang yang dijaga oleh Allah dari gangguannya. Barangsiapa yang mengingkari hal itu maka ia termasuk dari kelompok-kelompok yang binasa”

Berkata Abdullah bin Ahmad bin Hambal:

“Aku berkata kepada ayahku: ada orang-orang yang berpendapat bahwa jin tidak mungkin masuk kedalam bandan orang yang kesurupan dari golongan manusia! Beliau menjawab: wahai anakku! Mereka itu telah berdusta, (buktinya) jin itu berbicara melalui lisan orang tersebut”

Jika ada yang bertanya bagaimana cara jin masuk kedalam tubuh manusia? Jawabanya: hal itu sangat mungkin menurut akal, bahkan ada contoh-contoh nyata dalam alam ini. Seperti air mengalir dalam batang dan urat tumbuhan, air dan makanan yang mengalir dalam tubuh manusia, dan arus listrik mengalir melalu kabel. Semikian pula setan mengalir dalam tubuh manusia seperti mengalirnya darah.

Apa saja jenis jin yang suka masuk kedalam tubuh manusia?

Jenis-jenis jin yang biasa masuk kedalam tubuh manusia:

1. Jin pembantu tukang sihir, ia masuk kedalam tubuh manusia atas perintah tukang sihir untuk  menyakiti seseorang. Jin tersebut berkerja sama dengan tukan sihir/ dukun, dimana sebelumnya pesihir/ dukun tersebut telah mempersembahkan kepada jin tersebut sesuatu dari ibadah.

2. Jin yang suka pada seseorang, yakni jin yang tertarik kepada seseorang karena kecantikannya atau kegantengannya. Oleh sebab itu kita dianjurkan ketika membuka pakaian atau tatkala masuk kamar mandi dan WC membaca do’a-do’a yang telah diajarkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam.

3. Jin nakal yang suka menggangu manusia. Jin juga bersifat suka menggangu seperti sebahagian manusia suka menggangu manusia lain. Alasan menggangu bermacam-macam seperti alasan manusia menggangu manusia lain. Bisa jadi karena beda keyakinan, karena dengki, hasad atau hawa nafsu jahat lainnya.

4. Jin yang ingin balas dendam terhadap seseorang yang dengan tidak sengaja pernah menyakiti jin tersebut atau salah seorang dari kerabatnya.

Sebagai generasi muda Indonesia yang bertanggung jawab penuh atas bangsa ini sudah sepatutnya kita menghilangkan kepercayaan animisme secara perlahan - lahan dan dengan cara damai. sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa ajaran animisme lebih banyak menjerumuskan pada kesyirikan. Bukankah Allah tidak akan mengampuni dosa syirik? Sebagaimana Firman-Nya dalam Q.S. An - nisa : 48

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya

Jadi wajar saja bangsa ini dikutuk oleh Tuhan sebab kita sendiri yang membiarkan diri kita terjerumus dalam dosa yang tidak akan diampuni. Kemudian Allah berfirman dalam Q.S. An - nisa : 199 - 120

“Dan saya benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyu­ruh mereka memotong telinga binatang ter­nak, lalu mereka benar-benar memotong­nya, dan akan saya suruh mereka, lalu mereka benar-benar mengubah ciptaan Allah. Ba­rang­siapa yang menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia men­de­rita kerugian yang nyata. Setan itu memberi­kan janji-janji kepada mereka dan membang­kitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikaKepada mereka selain dari tipuan belaka.”

Masihkah kita berpaling dari peringatan Allah? Selain menghargai jasa para pahlawan, bangsa yang besar juga bangsa yang menjalankan nilai - nilai ketuhanan seutuhnya sebagaimana yang tercantum dalam pancasila sila pertama "Ketuhanan yang maha esa"

Maha benar Allah dengan segala firmannya

Kendari, Sulawesi Tenggara

Sajak Kehilangan

Sore itu, Alun - alun kota kendari

Saya kehilangan air mata
Saya pun sejenak kehilangan rasa hambarnya kehidupan
Saya bahkan sepersekian detik sempat kehilangan jarak dengan Tuhan

Sejak bertemu denganmu
Sosok yang mengubah pandangan saya tentang perbedaan
sosok yang memunculkan sisi lain diriku hingga ke permukaan

Sejak bertemu denganmu
Sosok yang mengubah persepsi saya tentang arti ketuhanan
Sosok yang berhasil membawa saya keluar dari tatapan keji perbedaan

Lantas, apa makna pertemuan yang sebenarnya?
Bukankah pertemuan adalah siluet dari kehilangan?

Lantas, apa makna kehilangan yang sebenarnya?
Bukankah kehilangan adalah bentuk nyata dari meninggalkan?

Siapapun bahkan diri ini sendiri tidak dapat memungkiri
Tingginya benteng perbedaan dari kita?

Tidak kah kau berfikir bahwa rasa yang diberi Tuhan kepada kita bak darah yang mengalir hingga ke ubun - ubun?

Tidak kah kau beefikir betapa rindunya diri ini pada sosokmu?
Bahkan sesimpul senyum kecil dari dirimu mampu membuat darah di otakku mendidih lalu beku

Kau rindu suaraku?
Aku bahkan sejuta kali lebih rindu suara beratmu ketika pertama kali menjabat tanganku sore itu

Tak dapat ku pungkiri
Aku rindu suaramu
Aku rindu bicara padamu
Tapi kau memilih diam

Kau memilih pergi
Kau memilih lari
Dan pada akhirnya
Kau memilih aku untuk kehilangan seperempat hatiku

Kendari, Sulawesi Tenggara

Selasa, 08 Desember 2015

Bangga Indonesiaku : Pelajar Indonesia dalam lingkaran sistem pendidikan

12 tahun menempuh pendidikan, setelah lulus yang diingat materi SD dan sedikit materi SMP, materi SMA juga cuma ingat pra-ulangan, pasca ulangan lupa semua. Pas masuk kuliah, bingung mau memilih jurusan apa.

Ada yang bingung karena merasa banyak yang sudah dikuasai di SMA
Ada juga yang bingung karena nilainya standard semua
Ada juga yang bingung karena merasa kurang disemua pelajaran.

Karena, selama 12 tahun itu siswa dipaksa mempelajari sesuatu secara general, tidak difokuskan pada satu bidang. Bahkan sekarang, anak MIPA malah belajar 2 mata pelajaran IPS, begitu sebaliknya.

Jadi ya jangan kaget, kalo banyak siswa yang mencontek waktu ulangan. Selain Karena mereka terdesak oleh tuntutan nilai yang harus bagus walaupun bukan bidang yang disukainya, kenyataan pahit juga harus pelajar telan mentah - mentah adalah nilai dan peringkat lebih dihargai masyarakat daripada kejujuran.

Jadi ya wajarlah, banyak mahasiswa yang salah jurusan dan malah stres karena tidak sesuai minatnya. Karena prinsipnya "jurusan gapenting, banyak yang kerja ga sesuai gelarnya."

Jadi ya jangan kaget, kalo SDM kita ini kurang berkualitas. Banyak yang melanggar peraturan, pemikiran yang belum maju, bahkan ada juga yang skeptis.

Karena mereka terbiasa untuk belajar, belajar, dan  belajar untuk nilai akademik mereka, yang penting IPK tinggi, nanti gampang cari kerja. Hal itu berlanjut sampai mereka tidak peduli sekitar, dan mementingkan kemajuan diri sendiri.

Makanya wajar kalo banyak koruptor di negeri ini, karena sistem yang membuat keadaan ini terjadi.

Solusinya?
Sistem pendidikan sudah dirancang sedemikian rupa oleh pakar dan ahlinya. Bahkan di negara Finlandia pun demikian, kurikulum dan sistem pendidikan disana dibuat oleh ahlinya. Tapi kenapa sistemnya berbeda?

30 tahun kedepan tergantung dengan sistem pendidikan saat ini. Jika hal ini tidak dirubah, ya makin banyak manusia apatis, egois, dan serakah.

Dan apa yang harus diubah? Sistem pendidikan kita, dan tidak berdasarkan teori saja tapi juga melihat bagaimana prakteknya, dampaknya.

Sayangnya, beberapa dari mereka yang ada dikursi pemerintahan adalah mereka yang mengalami keadaan diatas. Sehingga wajarlah sistem pendidikan kita masih ada yang salah karena kepentingan politik dan kelompok mereka sendiri. Sehingga generasi penerus jadi korbannya, dan 30 tahun kedepan pun bisa ditebak bagaimana jadinya.

12 tahun bahkan tidak akan berarti banyak dan bahkan kita menjadi orang - orang yang rugi. Bukan hanya rugi waktu, negara juga rugi secara materil pasalnya, pemerintah habis - habisan untuk mengeluarkan anggaran guna melaksanakan ujian yang ada. Baik itu ujian sekolah, ujian semester, sampai pada ujian nasional yang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Bukankah Allah sudah memperingatkan kita dalam Q.S. Al - Asrh : 1-3 yang artinya
"Demi masa,
Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian,
Kecuali orang - orang yang beriman dan beramal soleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran"

Tidakkah kita banyak belajar dari peringatan ini? Surah ini merupakan cambukan keras kepada kita agar kita senantiasa menghargai waktu, tidak membuang - buang waktu, tidak mengerjakan pekerjaan yang sia - sia, dan menghargai apa yang sudah ada.

Belum lagi untuk mencetak buku - buku teks pelajaran yang jumlahnya tidak sedikit, Semua itu menjadi sia - sia sebab banyak sekali pelajar yang tidak berhasil di sekolah atau dengan kata lain tidak menghasilkan SDM yang berkualitas. Belum lagi maraknya budaya barat yang masuk ke Indonesia benar - benar memudarkan semangat nasionalisme dan merusak budaya lokal semakin memperparah kondisi sistem pendidikan.

Terus kita harus gimana?
Mari kita mulai dari kita, dengan mengikuti sistem yang ada dan berpegang pada keinginan untuk merubah sistem pendidikan di tahun kita nanti. Dan sudah sewajibnya kita mengikuti apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An - Nisa : 59
"Hai orang - orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul (Nya) dan ulil amri diantaramu"

Dan sebagai generasi cerdas, bebas korupsi sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memperbaiki sistem yang ada dan memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan pemerintah. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah nasib mereka sendiri" (Q.S. Ar - ra'd : 11)

Maha benar Allah dengan segala firmannya.

Anti Corruption Day
Jujur itu hebat

Rumah bertembok putih
kendari, Desember 2015

Minggu, 06 Desember 2015

Sajak Perasaan

Jalur lintas laut Kendari - BauBau

Untukmu, lelaki yang lebih dulu hidup dariku
Lebih mengerti makna perasaan yang sebenarnya
Wahai, bukankah perasaan itu buta?
Dia tidak pernah diberi wewenang oleh tuhan untuk melihat
tetapi dia mampu merasakan
Wahai, bukankah setiap ciptaan tuhan punya perasaan? Setidaknya merasakan betapa manis mencumbui tuhan diatas sajadah
Sambil bersimpuh bergetar bercucuran air mata
Lantas bagaimana dengan perasaanku ini? Salahkah?
Hei kau lelaki yang lebih dulu hidup dariku
Kau bahkan lebih tua dariku
Bisakah kau menjawab?
Wahai, lihatlah wajah kekanak - kanakan ini
Belum pantas dilukai oleh tajamnya mata pisau perasaan
wahai, otakku bahkan bekerja dua kali tiga kali bahkan seratus kali lebih
bisa mengerti dan memaknai
Setiap jengkal waktu yang diberi tuhan hanya untuk menatap wajah dewasa itu
Tetapi wahai hati yang menghatikan
Perasaan yang merasa
Makna yang memaknai setiap yang sulit dimaknai
Dan hei kau lelaki yang lebih dulu hidup dariku
Kita adalah dua keping perasaan
Dengan makna yang berbeda

Tanah Wolio
2015

Rabu, 02 Desember 2015

Sisi lain Kepala MAN 1 Kendari

Ma'sud Achmad ketika dibaiat menjadi kepala MAN 1 Kendari
 


Kendari, 01/11/15 (MANSA POST) – Menjadi seorang kepala madrasah tidaklah mudah dibutuhkan skill dan kecerdasan untuk memimpin didalam lingkungan madrasah. Kedua hal tersebut dimiliki oleh kepala MAN 1 Kendari bapak Ma’sud Achmad, S. Pd., M.Pd. Meski begitu, beliau tidak melupakan tugas pokoknya sebagai seorang kepala keluarga sekaligus ayah bagi keempat anaknya.
Pria kelahiran Teomokole, 08 Agustus 1969 ini bukan kali pertama menjabat sebagai kepala MAN 1 Kendari. Pasalnya, beliau juga pernah menjabat sebagai kepala MAN 1 Kendari tahun 2009 sampai dengan 2011 menggantikan kepala MAN 1 Kendari sebelumnya Drs. Syahbuddin. sejumlah prestasi telah banyak ia capai di masa mudanya, diantaranya pernah menjabat sebagai ketua SENAT Mahasiswa (sekarang Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Halu Oleo, mendapat beasiswa S2 jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Sumatra Barat, study banding mengenai perpustakaan di Universitas Islam Antar Bangsa Kuala Lumpur, dan lain sebagainya. Dibalik perangainya yang terkesan tegas dan memiliki aura pemimpin yang sangat kuat melekat serta dengan sejumlah prestasi yang pada akhirnya mengantarkannya menjadi seorang kepala Madrasah. tak banyak yang tahu, ternyata beliau juga seorang kepala rumah tangga sekaligus bapak yang baik bagi ke empat anaknya. Selain itu, beliau memiliki masa kecil yang sangat berkesan. Ma’sud Achmad kecil jika ingin pergi ke sekolah Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sejauh tiga kilometer. Sepulang sekolah Ma’sud Achmad kecil lalu menuju ke masjid untuk belajar mengaji yang kala itu masyarakat Indonesia sebagian besar masih menggunakan lampu pertomaks untuk beraktivitas di malam hari. Selain mengaji, keseharian Ma’sud Achmad kecil dan teman – temannya layaknya anak – anak lain bermain gasing kayu yang dibuat dengan tangan sendiri dan bola dari kulit jeruk. Beliau mulai merintis prestasi ketika duduk dibangku kelas tiga sekolah dasar, ketika itu beliau selalu mendapat juara kelas dan unggul dibandingkan teman – temannya. Memasuki bangku sekolah menengah pertama (SMP) beliau dan teman – temannya selalu menyempatkan waktu bermain bola takro jika terdapat waktu luang disela – sela kesibukan belajar yang dijalani. Saat memasuki bangku sekolah menengah pertama (SMA) beliau mulai meninggalkan tempat kelahirannya dan bersekolah di SMA Mandonga (sekarang SMA Negeri 4 Kendari) setelah sebelumnya bersekolah di SMA Negeri 01 BauBau. tidak mudah memang berpisah dengan orang tua di usia muda apalagi dengan kondisi keuangan yang terkadang semakin menipis  tetapi Ma’sud Achmad muda dengan tekad yang kuat berhasil melalui masa yang bagi sebagian orang sangat sulit dilalui jika harus terpisah jarak oleh orang tua. Kesulitan – kesulitan tersebut dijawab oleh Ma’sud Achmad muda dengan terus menerus mendulang prestasi hingga ke jenjang perkuliahan. Dibalik kesuksesan mendulang sejumlah prestasi, beliau ternyata memiliki tokoh – tokoh  yang menginspirasi, antara lain Rasulullah SAW, lr. Soekarno, dan B.J. Habibie. Selain tokoh – tokoh tersebut, yang menginspirasi beliau hingga menjadi kepala madrasah adalah pesan orang tua yang masih jelas di ingatan hingga sekarang “Menjadi orang baik dimana saja” begitulah kira – kira pesan orang tua kepada beliau sebelum akhirnya ayahanda beliau harus wafat ketika beliau berusia 29 tahun akibat struk yang diderita. “Kepada anak – anakku khususnya seluruh siswa dan siswi MAN 1 Kendari jika ingin menjadi orang yang berhasil, harus menguasai informasi melalui membaca” katanya sebelum menutup wawancara.




Sabtu, 28 November 2015

Adat dan Agama dalam Modernisasi : Gadis segadisgadisnya gadis buton

Kurang lebih dua hari telah berlalu sejak saya menginjakkan kaki pertama kali di kota yang berselogan "BauBau kota semerbak".
Tak banyak yang saya ketahui tentang kota ini selain "keraton buton". Dari beberapa sumber saya dapatkan bahwa gadis buton bukanlah gadis sembarangan. Mereka rela melakukan apa saja demi menjaga kehormatannya. Saya pun penasaran dan berkeinginan merasakan jiwa - jiwa terhormat gadis buton. Setelah saya menginjakkan kaki di tempat sakral dengan nuansa dataran tinggi membuat saya merasa seperti bisa menembus batas cakrawala, saya mulai mengerti apa yang dialami para gadis buton. Ketika mereka akan memasuki usia remaja mereka akan mengecap ritual nenek moyang yang begitu menyakitkan layaknya seorang budak yang dicambuk tuannya.
Adalah ritual "Posuo" ritual yang menguji kesucian dan kesungguhan para gadis buton menjaga diri. Bahkan sangking menyakitkannya ritual ini, seorang gadis buton yang tak ingin merasakan sakit yang luar biasa berusaha lari sejauh mungkin hingga label gadis buton yang ada pada dirinya hampir saja hilang ditelan rakusnya perubahan zaman.
Sang gadis pun berhasil ditemukan oleh ibunya lalu dibawa pulang. Ibu sang gadis lalu bertanya ketika mereka duduk di atas lantai papan Banua Tada (rumah adat buton) "Kenapa ko mau lari?" Tanya ibu sang gadis dengan wajah memerah akibat menahan emosi. Sang gadis lalu menjawab dengan posisi menunduk menatap lantai "Saya bukan lagi anak kecil yang bisa mama atur-atur".
Jawab gadis itu dengan suara yang penuh dengan amarah. "Ko tau, karena kelakuanmu ini ko sudah bikin malu nama keluarga?" Tanya ibu sang gadis masih  dengan emosi tertahan. "Saya melakukan ini juga atas kemauan saya sendiri. Saya muak berpijak di atas dipan Banua Tada saya hanya bisa jadi pesuruh" jawab gadis itu santai "Saya juga sudah muak tinggal disini. Saya mau pergi di kendari. Saya mau bebas mama. Ko tau mama selama lima belas tahun saya hidup saya tidak pernah sekalipun merasakan yang namanya kebebasan. Sa kira kita sudah merdekami itu tandanya kita sudah bebasmi. Dan saya kira kesetaraan gender sudah adami di Indonesia sejak era kartini."
Jawab gadis itu masih dengan posisi menatap lantai papan. Tanpa gadis itu sadari, sebuah tamparan keras bak petir ditengah teriknya matahari, tiba-tiba melayang dipipi gadis itu. Plak. "Itu hukuman terbaik untuk anak yang kapatuli (keras kepala : bahasa kendari). Siapa yang ajar ko bicara tidak sopan seperti itu? Beginimi kalo anak yang turuti maunya zaman. Lebih da turuti perintah zaman dari pada tuhannya. Lebih dia utamakan panggilan zaman dari pada panggilan azan. Semua itu yang ko bilang tadi adalah perkataan zaman, ajaran zaman. Sebab mamamu ini yang buta huruf dan tidak mengerti zaman tidak pernah mengajarkan seperti itu. Sudah seperti inimi kalo anak - anak pintar salah. Sangking pintarnya berani dia lawan tuhan, berani dia melanggar perintah leluhurnya."
Ucap ibu sang gadis dengan emosi yang meluap - luap. "Kalo kau sudah berhasil pergi di kendari, mau jadi apa ko disana? Mau jadi germo atau pelacurnya sekalian!" lanjutnya sambil sesekali memijit - mijit telapak tangan yang merah akibat memberi tamparan yang terlalu keras. Sambil menggeleng gadis itu berujar "Saya hanya mau mengecap nikmatnya menjadi gadis modern yang bebas. Bebas memilih kehidupan, bebas sekolah, bebas bertemu dengan tuhan di atas sajadah tanpa harus ditemani bau menyengat dari kemenyan yang mengganggu saya ketika menyapa tuhan dalam setiap surah yang saya baca, dan bebas mengutarakan aspirasi saya kepada pemegang kekuasaan daerah tempat kita berpijak. Satu hal yang mama perlu tahu Indonesia tidak akan pernah bisa maju kalo kita masih berpatokan dengan ilmu leluhur kita yang masih dibungkus dengan mistis yang membuat seluruhnya gelap. Bahkan meski kartini sudah menghabiskan gelap sebelum terang, tidak akan ada pengaruhnya walau secuil. Indonesia akan tetap gelap dengan ilmu - ilmu primitif yang membuat kita dengan mudahnya bergabung dengan aliran - aliran sesat yang katanya meruntuhkan demokrasi dalam semalam yang pada akhirnya membuat negeri kita kehilangan label sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia".
Ucap gadis itu lirih. Ibu gadis itu terdiam 1000 bahasa mencerna apa yang dikatakan anak gadisnya barusan. menyisakan gemuruh suara angin membelai ilalang liar dari luar Banua Tada.

Kota BauBau, Sulawesi Tenggara, oktober, 2015

"Banua Tada" Kompleks perumahan Banua Tada Benteng Keraton Buton