Rabu, 02 Desember 2015

Sisi lain Kepala MAN 1 Kendari

Ma'sud Achmad ketika dibaiat menjadi kepala MAN 1 Kendari
 


Kendari, 01/11/15 (MANSA POST) – Menjadi seorang kepala madrasah tidaklah mudah dibutuhkan skill dan kecerdasan untuk memimpin didalam lingkungan madrasah. Kedua hal tersebut dimiliki oleh kepala MAN 1 Kendari bapak Ma’sud Achmad, S. Pd., M.Pd. Meski begitu, beliau tidak melupakan tugas pokoknya sebagai seorang kepala keluarga sekaligus ayah bagi keempat anaknya.
Pria kelahiran Teomokole, 08 Agustus 1969 ini bukan kali pertama menjabat sebagai kepala MAN 1 Kendari. Pasalnya, beliau juga pernah menjabat sebagai kepala MAN 1 Kendari tahun 2009 sampai dengan 2011 menggantikan kepala MAN 1 Kendari sebelumnya Drs. Syahbuddin. sejumlah prestasi telah banyak ia capai di masa mudanya, diantaranya pernah menjabat sebagai ketua SENAT Mahasiswa (sekarang Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Halu Oleo, mendapat beasiswa S2 jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Sumatra Barat, study banding mengenai perpustakaan di Universitas Islam Antar Bangsa Kuala Lumpur, dan lain sebagainya. Dibalik perangainya yang terkesan tegas dan memiliki aura pemimpin yang sangat kuat melekat serta dengan sejumlah prestasi yang pada akhirnya mengantarkannya menjadi seorang kepala Madrasah. tak banyak yang tahu, ternyata beliau juga seorang kepala rumah tangga sekaligus bapak yang baik bagi ke empat anaknya. Selain itu, beliau memiliki masa kecil yang sangat berkesan. Ma’sud Achmad kecil jika ingin pergi ke sekolah Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sejauh tiga kilometer. Sepulang sekolah Ma’sud Achmad kecil lalu menuju ke masjid untuk belajar mengaji yang kala itu masyarakat Indonesia sebagian besar masih menggunakan lampu pertomaks untuk beraktivitas di malam hari. Selain mengaji, keseharian Ma’sud Achmad kecil dan teman – temannya layaknya anak – anak lain bermain gasing kayu yang dibuat dengan tangan sendiri dan bola dari kulit jeruk. Beliau mulai merintis prestasi ketika duduk dibangku kelas tiga sekolah dasar, ketika itu beliau selalu mendapat juara kelas dan unggul dibandingkan teman – temannya. Memasuki bangku sekolah menengah pertama (SMP) beliau dan teman – temannya selalu menyempatkan waktu bermain bola takro jika terdapat waktu luang disela – sela kesibukan belajar yang dijalani. Saat memasuki bangku sekolah menengah pertama (SMA) beliau mulai meninggalkan tempat kelahirannya dan bersekolah di SMA Mandonga (sekarang SMA Negeri 4 Kendari) setelah sebelumnya bersekolah di SMA Negeri 01 BauBau. tidak mudah memang berpisah dengan orang tua di usia muda apalagi dengan kondisi keuangan yang terkadang semakin menipis  tetapi Ma’sud Achmad muda dengan tekad yang kuat berhasil melalui masa yang bagi sebagian orang sangat sulit dilalui jika harus terpisah jarak oleh orang tua. Kesulitan – kesulitan tersebut dijawab oleh Ma’sud Achmad muda dengan terus menerus mendulang prestasi hingga ke jenjang perkuliahan. Dibalik kesuksesan mendulang sejumlah prestasi, beliau ternyata memiliki tokoh – tokoh  yang menginspirasi, antara lain Rasulullah SAW, lr. Soekarno, dan B.J. Habibie. Selain tokoh – tokoh tersebut, yang menginspirasi beliau hingga menjadi kepala madrasah adalah pesan orang tua yang masih jelas di ingatan hingga sekarang “Menjadi orang baik dimana saja” begitulah kira – kira pesan orang tua kepada beliau sebelum akhirnya ayahanda beliau harus wafat ketika beliau berusia 29 tahun akibat struk yang diderita. “Kepada anak – anakku khususnya seluruh siswa dan siswi MAN 1 Kendari jika ingin menjadi orang yang berhasil, harus menguasai informasi melalui membaca” katanya sebelum menutup wawancara.




4 komentar:

  1. Ciyeeee.... yang punya blog :D hehehehe.... Salam kenal, Indah. Good content. Kalo ada waktu kunjung balik ya... alarifsyah.blogspot.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kakak Fuad, terimakasih. Insya Allah nanti sy kunjungi juga blognya

      Hapus