Ma'sud Achmad ketika dibaiat menjadi kepala MAN 1 Kendari
Kendari, 01/11/15 (MANSA POST) – Menjadi seorang
kepala madrasah tidaklah mudah dibutuhkan skill dan kecerdasan untuk memimpin
didalam lingkungan madrasah. Kedua hal tersebut dimiliki oleh kepala MAN 1
Kendari bapak Ma’sud Achmad, S. Pd., M.Pd. Meski begitu, beliau tidak melupakan
tugas pokoknya sebagai seorang kepala keluarga sekaligus ayah bagi keempat
anaknya.
Pria kelahiran Teomokole, 08 Agustus 1969 ini bukan kali
pertama menjabat sebagai kepala MAN 1 Kendari. Pasalnya, beliau juga pernah
menjabat sebagai kepala MAN 1 Kendari tahun 2009 sampai dengan 2011
menggantikan kepala MAN 1 Kendari sebelumnya Drs. Syahbuddin. sejumlah prestasi
telah banyak ia capai di masa mudanya, diantaranya pernah menjabat sebagai
ketua SENAT Mahasiswa (sekarang Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Halu
Oleo, mendapat beasiswa S2 jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri
Sumatra Barat, study banding mengenai perpustakaan di Universitas Islam Antar
Bangsa Kuala Lumpur, dan lain sebagainya. Dibalik perangainya yang terkesan
tegas dan memiliki aura pemimpin yang sangat kuat melekat serta dengan sejumlah
prestasi yang pada akhirnya mengantarkannya menjadi seorang kepala Madrasah.
tak banyak yang tahu, ternyata beliau juga seorang kepala rumah tangga
sekaligus bapak yang baik bagi ke empat anaknya. Selain itu, beliau memiliki masa
kecil yang sangat berkesan. Ma’sud Achmad kecil jika ingin pergi ke sekolah
Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) menempuh perjalanan dengan
berjalan kaki sejauh tiga kilometer. Sepulang sekolah Ma’sud Achmad kecil lalu
menuju ke masjid untuk belajar mengaji yang kala itu masyarakat Indonesia
sebagian besar masih menggunakan lampu pertomaks untuk beraktivitas di malam
hari. Selain mengaji, keseharian Ma’sud Achmad kecil dan teman – temannya
layaknya anak – anak lain bermain gasing kayu yang dibuat dengan tangan sendiri
dan bola dari kulit jeruk. Beliau mulai merintis prestasi ketika duduk dibangku
kelas tiga sekolah dasar, ketika itu beliau selalu mendapat juara kelas dan
unggul dibandingkan teman – temannya. Memasuki bangku sekolah menengah pertama
(SMP) beliau dan teman – temannya selalu menyempatkan waktu bermain bola takro
jika terdapat waktu luang disela – sela kesibukan belajar yang dijalani. Saat
memasuki bangku sekolah menengah pertama (SMA) beliau mulai meninggalkan tempat
kelahirannya dan bersekolah di SMA Mandonga (sekarang SMA Negeri 4 Kendari) setelah
sebelumnya bersekolah di SMA Negeri 01 BauBau. tidak mudah memang berpisah
dengan orang tua di usia muda apalagi dengan kondisi keuangan yang terkadang
semakin menipis tetapi Ma’sud Achmad muda
dengan tekad yang kuat berhasil melalui masa yang bagi sebagian orang sangat
sulit dilalui jika harus terpisah jarak oleh orang tua. Kesulitan – kesulitan
tersebut dijawab oleh Ma’sud Achmad muda dengan terus menerus mendulang
prestasi hingga ke jenjang perkuliahan. Dibalik kesuksesan mendulang sejumlah
prestasi, beliau ternyata memiliki tokoh – tokoh yang menginspirasi, antara lain Rasulullah
SAW, lr. Soekarno, dan B.J. Habibie. Selain tokoh – tokoh tersebut, yang
menginspirasi beliau hingga menjadi kepala madrasah adalah pesan orang tua yang
masih jelas di ingatan hingga sekarang “Menjadi orang baik dimana saja”
begitulah kira – kira pesan orang tua kepada beliau sebelum akhirnya ayahanda
beliau harus wafat ketika beliau berusia 29 tahun akibat struk yang diderita.
“Kepada anak – anakku khususnya seluruh siswa dan siswi MAN 1 Kendari jika
ingin menjadi orang yang berhasil, harus menguasai informasi melalui membaca”
katanya sebelum menutup wawancara.
Ciyeeee.... yang punya blog :D hehehehe.... Salam kenal, Indah. Good content. Kalo ada waktu kunjung balik ya... alarifsyah.blogspot.co.id
BalasHapusIya kakak Fuad, terimakasih. Insya Allah nanti sy kunjungi juga blognya
Hapusmaju terus dah man1
BalasHapusAamiin ya Allah, terimakasih. Alumni MAN yaa?
Hapus